Bisikan Sang Perantau di Bulan Ramadhan

Sumber poto: http://ehloo.com/wp-content/uploads/2015/10/merantau.jpg

Bulan Ramadhan ialah bulan yang penuh berkah. Selain kita berlomba-lomba dalam mencari pahala, bulan Ramadhan juga momen dimana kita dapat meningkatkan silaturahmi antar sesama manusia terutama keluarga dan sanak famili. Di bulan Ramadhan banyak di manfaatkan anggota keluarga untuk melakukan aktivitas bersama seperti berbuka puasa, sahur bersama, dan bahkan sampai ngabuburit bersama teman-teman di kampung halaman. Namun momen hal kebersamaan tersebut kurang berlaku bagi kami sang perantau.

Sebagai mahasiswa dan tenaga kerja perantauan, kami menjalani puasa di kota orang, akan tetapi sangat terasa berbeda dibandingkan di kampung halaman. Karena banyak momen-momen terlewatkan bersama keluarga dan yang tak terlupakan ialah masakan ibunda tercinta di kampung halaman. Hati kami sebagai sang perantau pun sangat terharu dan gembira adanya Bulan Ramadhan yang kita tunggu-tunggu salama satu tahun sekali.

Walaupun dalan perantauan, keistimewaan bulan Ramadhan harus tetep berlanjut. Meskipun kami saat ini jauh dari keluarga, masih ada teman sesama perantau yang akan senasib dan seperjuangan yang saling membantu memeriahkan bulan suci Ramadhan ini. Saat ini kami sebagai sang perantau saling berbagi dan saling mengingatkan waktu sahur agar tidak kesiangan nantinya. Datangnya bulan Ramadhan ini akan terbentuknya kekeluarga yang baru bagi kami sebagai sang perantau.

Kondisi yang amat jauh dari keluarga tercinta tak akan mengurangi semangat kami untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Jangan jadikan kita sang perantau sebagai penghambat atau penghalang dalam melaksanakan ibadah puasa. Kita tetap mencari pahala sebanyak mungkin dan tetap melakukan aktivitas perkuliahan dan sebagai tenaga kerja tanpa ada beban di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

Penulis: Ibrahim bako, Mahasiswa Ilmu Politik, Fakultas ISIP Universitas Syiah Kuala. Warga Aceh Singkil